.:: Selamat Datang! Wilujeng sumping! Welkom! Welcome! Bienvenue! ようこそ! Willkommen! добро пожаловать! !أهلا وسهلا ::.

Selamat Datang~!

Selamat datang di blog Barleymintea. Blog ini dipelihara oleh Barley sebagai pengisi artikel komputer, teknologi, dan berbagai macam hal iseng lainnya serta Mint sebagai pengisi artikel tentang seni, musik, budaya, dan berbagai hal iseng lainnya juga.

Saran dan kritik dapat Anda layangkan ke: karabiner98kurz@gmail.com

Selamat meramban, selamat membaca. Semoga bermanfaat, dan semoga betah ... hehehe.

Salam~!

Minggu, 30 Januari 2011

Geef Mij Maar Nasi Goreng oleh Wieteke van Dort

Geef mij maar nasi goreng, met een gebakken ei, wat sambal en wat kroepoek ...

Begitulah sepenggal refrein lagu jadul dari zaman akhir kolonialisme Belanda di tanah air ini. Dinyanyikan oleh Wieteke van Dort, seorang penyanyi Belanda yang lahir di Surabaya dan tumbuh di Hindia-Belanda, lagu ini memuat beberapa nama makanan khas dari tanah air. Sebuah lagu yang unik, lagu yang kalau didengar oleh orang-orang zaman sekarang pasti mengalihkan wajahnya ke arah sumber lagu itu terdengar.

Suatu waktu, Mint pernah pasang lagu ini sebagai ringtone ponsel Mint. Kemudian, waktu Mint sedang duduk di angkot menuju Pasar Baru, Bandung, ponsel Mint berbunyi, ada yang menelpon rupanya. Selama sekitar 30 detik Mint membuka tas dan mengobrak-abrik isinya sampai ponsel ditemukan -- ternyata ada di kantong sebelah luar tas, bukan di dalam tas ... dodol banget deh Mint. Selama 30 detik itu pula ibu-ibu, bapak-bapak, dan beberapa orang anak muda mengalihkan perhatiannya dan melihat ke arah Mint yang sedang kerepotan mencari ponsel. Sepertinya mereka tertarik dengan lirik refrein lagu yang aneh itu.

(Wieteke van Dort - Weerzien met Indië)
Lagu yang unik, Mint katakan, karena lagu ini memuat beberapa kata yang lazim di telinga kita tapi tentunya kurang lazim dalam kosa kata bahasa Belanda. Di tengah lirik lagu, Anda bisa menangkap tante Wieteke mengucapkan kata sambal, krupuk, sate babi, pedis, terasi, serundeng, bandeng, tahu petis, kue lapis, onde-onde, ketela, bak pao, ketan, dan gula jawa.

Konon, lagu ini diciptakan atas dasar kerinduannya mencicipi lagi makanan-makanan khas Nederlands-Indie yang telah dinikmatinya sejak kecil. Makanan-makanan itu tak lagi dapat tante van Dort temukan di Belanda. Mengapa? Ya jelas, tak ada yang menjual makanan-makanan itu. Toh kalaupun ada yang bisa membuatkannya, hanya segelintir orang yang bisa. Lagipula, kalaupun ada yang bisa membuatkan, dari mana mereka mendapatkan bahan-bahan makanan yang kebanyakan hanya ada di Indonesia itu?


Nah, buat yang penasaran seperti apa sih liriknya, silakan simak lirik di bawah ini!


Toen wij repatrieerden uit de gordel van smaragd
Dat Nederland zo koud was hadden wij toch nooit gedacht
Maar 't ergste was 't eten.
Nog erger dan op reis
Aardapp'len, vlees en groenten en suiker op de rijst
 
[REFFRAIN]
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij

Geen lontong, sate babi, en niets smaakt hier pedis
Geen trassi, sroendeng, bandeng en geen tahoe petis
Kwee lapis, onde-onde, geen ketella of ba-pao
Geen ketan, geen goela-djawa, daarom ja, ik zeg nou

[REFFRAIN]

Ik ben nou wel gewend, ja aan die boerenkool met worst
Aan hutspot, pake klapperstuk, aan mellek voor de dorst
Aan stamppot met andijwie, aan spruitjes, erwtensoep
Maar 't lekkerst toch is rijst, ja en daarom steeds ik roep

[REFFRAIN]


*Oh ya, sekadar informasi ... lagu ini pernah dibawakan oleh Hudson, peserta acara reality show yang berbakat dalam berakting dua gender.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar